IPA KELAS 5 PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA
PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA
Tahukah kalian bahwa tempat hidup bagi makhluk hidup
di bumi berbeda-beda. Ada gurun, hutan, dataran tinggi, dataran rendah,
sungai, hutan dan sebagainya. Perbedaan keadaan ini membuat hewan
maupun tumbuhan beradaptasi. Penyesuaian diri merupakan suatu cara yang
dimiliki oleh makhluk hidup. Makhluk hidup agar dapat mempertahankan
hidupnya. Bab ini akan mengajak lebih mengerti tentang adaptasi.
Bagaimanakah bentuk penyesuaian dari hewan? Apakah tumbuhan juga
menyesuaikan diri dengan lingkungan?
A. PENYESUAIAN DIRI HEWAN TERHADAP LINGKUNGAN
1. Cara Memperoleh Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan untuk
mempertahankan hidupnya. Berdasarkan cara memperoleh makanan,
dikelompokkan menjadi hewan herbivor, karnivor, dan omnivor.
a. Hewan herbivor
Hewan herbivor adalah sebutan untuk hewan
pemakan tumbuhan. Kelompok hewan ini biasanya tidak memiliki gigi yang
tajam. Karena tidak digunakan untuk mengoyak makanan. Contoh hewan
pemakan rumput dan daun. Kuda, sapi, kambing, kerbau, dan kelinci.
Hewan herbivor juga meliputi kelompok burung. Contohnya: burung, merpati, nuri, kakatua, dan pipit. Makanannya berupa biji yaitu jagung, beras, dan biji kemiri.
b Hewan karnivor
Hewan herbivor juga meliputi kelompok burung. Contohnya: burung, merpati, nuri, kakatua, dan pipit. Makanannya berupa biji yaitu jagung, beras, dan biji kemiri.
b Hewan karnivor
Hewan karnivor adalah hewan pemakan daging.
Ciri-ciri dari hewan pemakan daging adalah memiliki taring yang tajam
serta kuku yang tajam. Coba perhatikan singa, harimau, kucing, anjing,
dan serigala. Bentuk giginya tajam dan kuat. Gigi ini untuk mengoyak dan
menggigit daging. Selain mempunyai taring, kelompok hewan ini juga
dilengkapi kuku yang kokoh. Kuku ini digunakan untuk mencengkeram
makanannya. Misalnya, di hutan saat singa menangkap mangsanya. Ada juga
burung yang termasuk dalam anggota karnivor. Misalnya: burung elang,
burung pelikan, dan burung gagak.
c. Hewan omnivor
c. Hewan omnivor
Hewan omnivor adalah hewan pemakan tumbuhan dan
daging. Contoh hewan ini adalah tikus, semut, dan ayam. Penyesuaian
hewan omnivor terhadap makanannya lebih bervariasi. Tubuh semut yang
kecil memungkinkan untuk masuk ke lubang yang kecil bebas mencari
makanan. Bentuk mulut yang dilengkapi semacam kait. Juga merupakan
penyesuaian diri untuk membawa makanan yang banyak dan berukuran besar.
Tikus pun demikian. Tubuhnya sangat lentur untuk melewati lubang yang
kecil. Cakarnya sangat kuat dan lincah digunakan untuk memanjat. Giginya
terdiri atas gigi seri yang sangat tajam dan gigi geraham. Gigi seri
digunakan untuk mengerat. Gigi gerahamnya untuk mengunyah makanan.
Tikus akan memakan segala macam makanan yang ditemuinya.
d. Serangga
d. Serangga
Di dalam kelompok hewan, ada juga serangga. Serangga
memiliki cara penyesuaian diri terhadap makanannya. Contoh serangga:
kupukupu, lebah, lalat, dan nyamuk. Kupu-kupu mencari madu menggunakan
mulut pengisap. Dengan cara dijulurkan dan digulung kembali. Lebah
menggunakan mulut penjilat. Penjilat untuk mengambil madu dari sebuah
bunga. Lalat menggunakan mulut penyerap yaitu semacam alat penghisap
(spons). Nyamuk menggunakan mulut penusuk untuk menghisap darah melalui
pori-pori manusia dan hewan.
2. Cara Melindungi Diri
2. Cara Melindungi Diri
a. Dengan alat yang ada ditubuhnya
1) Tanduk, umumnya dimilik oleh hewan pemakan tumbuhan. Misalnya, sapi, rusa, domba, dan
kerbau.
2) Kuku yang tajam, umumya dimiliki oleh kelompok hewan karnivora. Misalnya, burung elang,
singa, harimau dan kucing.
3) Racun, digunakan untuk melindungi diri dari musuh yang mengganggunya. Hewan yang
menggunakan racun atau sengatan yaitu ular, ulat, dan kalajengking.
b. Dengan tingkah laku Berikut adalah tingkah laku hewan yang berbeda dari hewan yang lain.
1) Mimikri
Mimikri adalah penyesuaian diri dengan kondisi di
tempat yang sesuai dengan tubuhnya. Contohnya yaitu belalang daun dan
belalang sembah. Belalang sering hinggap pada daun untuk menyesuaikan
warna dan bentuk tubuhnya. Belalang daun Bunglon hewan mampu melakukan
penyesuaian terhadap lingkungannya. Bunglon mampu mengubah warna
kulitnya dari hijau menjadi kecoklatan dan kehitaman. Perubahan warna
ini membuat bunglon mampu membaur dengan lingkungan. Contoh hewan lain
yaitu katak pohon.
2) Melepaskan bagian tubuh
2) Melepaskan bagian tubuh
Hewan melepaskan ekornya untuk melindungi diri. Contohnya
cecak dan kadal. Cara ini disebut autotomi. Ekor yang telah putus akan
tumbuh lagi seperti semula.
3) Menggulungkan diri
3) Menggulungkan diri
Hewan melakukan penyesuaian diri dengan menggulungkan
tubuhnya, Contohnya trenggiling dan lipan. Cara ini dilakukan untuk
melindungi diri dari serangan musuh.
4) Cairan pekat
4) Cairan pekat
Cumi-cumi adalah hewan laut yang akan mengeluarkan cairan
pekat. Cairan pekat berfungsi bila ada serangan dari musuh. Cairan
hitam yang disemprotkan tersebut akan mengeruhkan air sehingga dapat
melarikan diri.
5) Bau menyengat
5) Bau menyengat
Walang sangit melindungi diri dari serangan musuhnya dengan
mengeluarkan bau menyengat. Bau menyebabkan musuh pergi menjauh.
6) Cangkang Aggota
6) Cangkang Aggota
kelompok siput, memiliki cangkang untuk melindungi diri dari musuhnya. Cangkang ini disebut juga dengan rumah siput.
7) Lain-lain
7) Lain-lain
Beberapa hewan lain memiliki cara lain yang khas untuk
melindungi dirinya. Udang melakukan gerakan melesat mundur ke belakang,
kelinci melakukan gerakan meloncat dan berlari. Ada juga hewan yang
selalu pergi berkelompok misalnya kawanan zebra, kawanan rusa, dan
sebagainya.
B. PENYESUAIAN DIRI TUMBUHAN TERHADAP LINGKUNGAN
Hewan hidup memerlukan lingkungan. Hewan
mempertahankan hidup dengan adaptasi. Bagaimana dengan tumbuhan?
Bagaimana bentuk penyesuaian diri tumbuhan? Apakah tumbuhan bisa
melindungi diri?
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
Tumbuhan juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tumbuhan bisa hidup di air dan daratan. Bagaimana tumbuhan menyesuaikan
diri dengan lingkungannya? Marilah kita bahas uraian berikut.
a. Tumbuhan hidup di air
Tumbuhan yang hidup di air contohnya teratai, enceng
gondok, kangkung, dan genjer. Tanaman ini, mempunyai daun yang lebar.
Mempunyai rongga udara pada batangnya untuk membantu penguapan. Akar
yang kuat menancap di dasar untuk keseimbangan daun. Tanaman air
kebalikan dari tanaman di daerah kering. Tanaman ini berusaha melepas
uap air sebanyak-banyaknya ke udara. Rongga udara berguna agar dapat
mengapung.
b. Tumbuhan yang hidup di dua musim
b. Tumbuhan yang hidup di dua musim
Tumbuhan ada yang hidup di dua musim. Artinya tumbuhan
mengalami musim penghujan dan kemarau. Pada saat musim penghujan air
melimpah. Sedangkan saat musim kemarau air sangat sulit diperoleh.
Tumbuhan yang hidup pada dua musim memiliki ciri-ciri yaitu:
1) dapat menggugurkan daunnya pada musim kemarau (meranggas), dan
2) dapat melebarkan daunnya pada musim penghujan. Contoh tanamannya,
antara lain pohon jati dan mahoni. Pada musim kemarau pohon ini akan
mengurangi daun. Pengurangan daun untuk mengurangi penguapan. Cemara
mempunyai daun lembut dan meruncing. Sedangkan rumput akan menghabiskan
daunnya, tetapi umbinya tetap hidup di dalam tanah.
c. Tumbuhan di daerah kering/gurun Daerah gurun sangat jarang terjadi hujan. Sepanjang hari daerah ini disinari matahari yang terik. Tumbuhan pada daerah kering memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Berdaun tebal dengan lapisan lilin (untuk mengurangi penguapan) 2) Batangnya lebar menggembung (untuk menyimpan cadangan air) 3) Daunnya berupa duri 4) Akar menghujam jauh ke dalam tanah dan bercabang banyak. Contoh tumbuhan gurun adalah kaktus. Pada saat kering kaktus akan menggunakan cadangan makanan, cadangan makanan tersimpan di batang. Bila cadangan makanan digunakan, batangnya mengerut. Tetapi saat hujan tiba batang kaktus mengembung lagi.
d. Menempel pada tumbuhan lain Ada dua jenis tanaman yang menempel pada tumbuhan lain. Contohnya epifit dan parasit. Epifit adalah menempel pada tumbuhan lain namun tidak merugikan. Contohnya, anggrek, vanili, mentimun, dan anggur. Adapun tumbuhan parasit menempel pada tumbuhan lain dan bersifat merugikan tumbuhan inangnya. Contohnya benalu dan tali putri.
2. Berdasarkan Cara Melindungi Diri
c. Tumbuhan di daerah kering/gurun Daerah gurun sangat jarang terjadi hujan. Sepanjang hari daerah ini disinari matahari yang terik. Tumbuhan pada daerah kering memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Berdaun tebal dengan lapisan lilin (untuk mengurangi penguapan) 2) Batangnya lebar menggembung (untuk menyimpan cadangan air) 3) Daunnya berupa duri 4) Akar menghujam jauh ke dalam tanah dan bercabang banyak. Contoh tumbuhan gurun adalah kaktus. Pada saat kering kaktus akan menggunakan cadangan makanan, cadangan makanan tersimpan di batang. Bila cadangan makanan digunakan, batangnya mengerut. Tetapi saat hujan tiba batang kaktus mengembung lagi.
d. Menempel pada tumbuhan lain Ada dua jenis tanaman yang menempel pada tumbuhan lain. Contohnya epifit dan parasit. Epifit adalah menempel pada tumbuhan lain namun tidak merugikan. Contohnya, anggrek, vanili, mentimun, dan anggur. Adapun tumbuhan parasit menempel pada tumbuhan lain dan bersifat merugikan tumbuhan inangnya. Contohnya benalu dan tali putri.
2. Berdasarkan Cara Melindungi Diri
Hewan bisa berlari, untuk melepaskan diri. Tetapi
tumbuhan memiliki cara tersendiri melindungi diri. Tumbuhan mempunyai
bagian tubuh untuk melindungi diri. Bagian mana sajakah tumbuhan bisa
menjaga diri? Marilah kita pelajari bersama. Berikut adalah tumbuhan
yang dikelompokkan berdasarkan cara melindungi dirinya.
a. Menggunakan duri Duri tumbuh pada batangnya. Amatilah bunga mawar yang ada di tamanmu! Indah dan wangi ya, tapi hati-hati kalau kurang hati-hati terkena durinya. Contoh tumbuhan yang lain yaitu pohon salak, jeruk, dan bougenvil.
b. Menggunakan getah Pohon memiliki getah yang sangat lengket. Getah akan keluar jika kulit pohon tergores atau rantingnya patah. Contohnya, pohon sawo, nangka, jambu mete, dan pohon karet.
c. Menggunakan bulu yang tajam Ada tumbuhan tertentu yang melindungi diri dengan bulu yang tajam. Bulu yang tajam terdapat pada bagian batang. Bulu yang tajam dapat melekat kuat serta menyebabkan gatal-gatal. Contohnya bulu pada pohon bambu dan tebu.
d. Mengandung racun Daun singkong sangat berbahaya jika dimakan mentah. Maka saat akan memakan daun singkong, harus direbusnya terlebih dahulu. Sehingga dapat menghilangkan racunnya. Daun ini aman dari hewan pemangsanya. Karena dapat menjadi racun bagi hewan-hewan tersebut.
a. Menggunakan duri Duri tumbuh pada batangnya. Amatilah bunga mawar yang ada di tamanmu! Indah dan wangi ya, tapi hati-hati kalau kurang hati-hati terkena durinya. Contoh tumbuhan yang lain yaitu pohon salak, jeruk, dan bougenvil.
b. Menggunakan getah Pohon memiliki getah yang sangat lengket. Getah akan keluar jika kulit pohon tergores atau rantingnya patah. Contohnya, pohon sawo, nangka, jambu mete, dan pohon karet.
c. Menggunakan bulu yang tajam Ada tumbuhan tertentu yang melindungi diri dengan bulu yang tajam. Bulu yang tajam terdapat pada bagian batang. Bulu yang tajam dapat melekat kuat serta menyebabkan gatal-gatal. Contohnya bulu pada pohon bambu dan tebu.
d. Mengandung racun Daun singkong sangat berbahaya jika dimakan mentah. Maka saat akan memakan daun singkong, harus direbusnya terlebih dahulu. Sehingga dapat menghilangkan racunnya. Daun ini aman dari hewan pemangsanya. Karena dapat menjadi racun bagi hewan-hewan tersebut.
Komentar
Posting Komentar